Tahukah kalian kalau Kerajaan Turki Usmani pernah memiliki Meriam terbesar di dunia? Meriam inilah yang digunakan oleh sultan AlFatih untuk menaklukkan kota Konstantinopel yang sekarang ini disebut dengan Istanbul.

Kerajaan Konstantinopel memiliki benteng yang tebal dan kuat. Sehingga untuk bisa menembusnya bisa dibilang sangat sulit bahkan mustahil. Oleh karenanya, untuk bisa menaklukkan Konstantinopel, sultan Alfatih pun menggunakan meriam Raksasa dengan berat hingga 16,8 ton untuk bisa menembus benteng itu.


Sangat menarik bukan? Namun sebelum itu, untuk membantu agar channel ini selalu bisa memberikan informasi yang bermanfaat, silahkan klik subscribe dan tanda lonceng. Juga jangan lupa untuk klik like dan tinggalkan komentar ya.

Pada masa keemasannya, kerajaan Turki pernah memiliki meriam Raksasa yang termasuk meriam paling besar sedunia pada saat itu.

Meriam tersebut disebut dengan Şahi dalam bahasa Turki atau Meriam Orban yang mana Orban adalah nama si pembuat meriam tersebut. 

Meriam Raksasa ini digunakan selama penaklukkan kota Konstantinopel oleh sultan alFatih pada tahun 1453 M. Meriam ini dibuat oleh seorang ahli meriam  kristen dari Hongaria yang bernama Orban.

Panjang meriam ini mencapai 8 meter dengan berat mencapai 16,8 ton dan berdiameter kurang lebih 1 Meter. Meriam ini mampu melemparkan peluru bola dari besi dengan diameter 63 cm dengan berat antara 550 hingga 850 kg sampai sejauh 2 km. Wah kalau kena pasti mantap sekali bukan. Bayangkan peluru setengah ton nembak rumah gaes. Gimana ndak hancur rumahnya.

Untuk mengepung konstantinopel meriam ini konon dipindah dengan menggunakan 140 lembu dan 200 tentara Ottoman dari Edirne menuju Konstantinopel. Edirne sendiri adalah sebuah kota di daratan Eropa yang menjadi ibukota Kerajaan Turki Usmani sebelum menaklukkan istanbul.

Butuh waktu 2 bulan untuk memindahkan meriam besar ini dari tempat pembuatannya hingga sampai di Konstantinopel.

Karena saking beratnya, meriam ini dibuat menjadi dua bagian dan dihubungkan dengan teknik skrup.

Saat perjalanan dari Edirne menuju konstantinopel, ada 200 orang di sisi kiri dan kanan meriam yang berusaha menjaga agar meriam tidak terguling. 50 tukang pun pergi bersama rombongan meriam untuk membenahi jalan yang rusak akibat dilewati meriam tersebut.

Meriam Raksasa ini dibuat selama 3 bulan. Model dan gambarnya dirancang oleh para insinyur Turki yang dikepalai oleh Sultan alFatih sendiri. Pengecoran metal dilakukan oleh Orban dan beberapa ahli meriam Turki lainnya. 

Orban sendiri adalah orang asli Hongaria beragama Kristen. Sebelumnya dia bekerja sebagai ahli meriam di kerajaan Bizantium di Konstantinopel. Konon dirinya meminta kenaikan upah kepada raja namun tak dikabulkan oleh raja. Dia pun lari dari konstantinopel dan menawarkan proyek meriam kepada sultan al-Fatih.

Karena ukurannya yang begitu besar butuh waktu lama untuk mengisi ulang amunisi pada meriam raksasa ini.

Dalam sehari, satu meriam hanya bisa menembak sebanyak 6 hingga 7 kali saja. Karena jika terlalu sering menembak, badan meriam bisa pecah karena panas dan tekanan ledakan yang sangat besar.

Meriam ini bisa menembakkan peluru dengan berat 500 hingga 800 kg sampai jarak 1,5 km. Suaranya pun menggelegar hingga radius kisaran 20 km. 

Saat mencoba pertama kali pun sultan alfatih memerintahkan para prajuritnya untuk memberitahukan kepada warga agar mereka tidak kaget dan ketakutan.

Peluru yang ditembakkan dan jatuh ke tanah bisa membuat lubang hingga sedalam 2 meter.

Meriam yang dibuat untuk mengepung Istanbul konon jumlahnya ada 50 lebih dengan ukuran yang berbeda-beda. Meriam raksasa tersebut dibuat dari metal yang paling berkualitas yang dibuat dengan campuran tembaga dan perunggu.

Pada tanggal 7 april 1453, saat fajar baru terbit, semua meriam mulai ditembakkan ke arah benteng konstantinopel.

Suara yang menggelegar membuat khalayak konstantinopel pun merasa takut yang mencekam hebat.

Sultan alfatih bersama para pasukannya pun tak sabar untuk bisa memasuki kota Konstantinopel. Namun meriam-meriam besar itu hanya mampu membuat lubang yang kecil.

Orban pun memiliki ide untuk menembak benteng dengan membentuk segitiga. Setelah itu baru menembak di sisi tengah segitiga itu.

Hal itu pun dicoba di keesokan harinya dan ternyata benteng konstantinopel itu bisa dihancurkan.

Saat benteng hancur karena tembakan meriam, orang-orang bizantium pun berusaha menutup kembali benteng. Oleh karenanya, sultan alfatih memerintahkan untuk cepat-cepat menembakkan meriam.

Namun meriam yang masih panas bisa meledak jika tidak langsung dibuat untuk menembak lagi. Karena perintah alfatih, para pasukan pun terlalu cepat mengisi amunisi dan menembakkan meriam hingga meriam itu meledak dan memakan beberapa korban.

Setelah kecelakaan itu kemudian ditemukan cara yang efektif untuk membuat meriam menjadi cepat dingin, yaitu dengan diolesi minyak zaitun.

Saat ini, meriam raksasa alfatih yang terbesar itu konon berada di Inggris. Menurut kabar, Ratu inggris Victoria kala itu meminta Sultan Abdulaziz, sultan ke 32 Turki Usmani untuk menjual meriam itu padanya.

Sultan Abdulaziz menolak untuk menjualnya dan menyerahkannya sebagai HADIAH, karena dirinya tidak ingin menjual senjata orang Turki. Sejak itu, salah satu meriam yang menaklukkan Istanbul milik sultan alfatih atau sultan Sang Penakluk itu dipamerkan di Inggris.

Di daerah Eyub Sultan Istanbul pun ada meriam yang konon itu juga digunakan untuk mengepung Konstantinopel waktu itu. Namun ukurannya lebih kecil dari yang ada di Inggris.

Hingga saat ini pun meriam Raksasa Turki tetap diingat sebagai meriam raksasa yang punya arti besar dalam menaklukkan kota Konstantinopel.

Gimana informasi tentang meriam raksasa turki ini. Menarik sekali bukan? Jangan lupa share ya agar orang lain pun bisa bertambah pengetahuannya. Tonton juga video-video menarik lainnya dalam channel ini. Salam dan sampai jumpa.

Post a Comment