Cinta adalah hal yang pasti ada pada setiap makhluk. Cinta adalah bukti bahwa hati dan jiwa itu ada, karena tempat cinta adalah di dalam hati. Makhluk yang tak punya cinta maka ia pun tak punya hati, dan itu tidak mungkin. Bahkan hewan pun dengan insting dan nalurinya punya perasaan yang bisa dikatakan seperti cinta, misalnya mereka pasti punya naluri untuk melindungi dan mengasihi anak-anaknya.
Begitupula manusia yang pasti diberi cinta, meskipun kadar cintanya tak sama. Dan namanya hati, dimana dalam bahasa arab disebut dengan qalb, dan diserap dalam bahasa Indonesia menjadi Qalbu, arti dari qalbu itu adalah berbolak balik, bagaikan tempe yang digoreng, dibalik sisi atas, dan dibalik lagi sisi bawah. Artinya hati itu tidak tetap, kadang suka, kadang cinta, kadang senang, kadang sedih, kadang benci.
Kembali lagi ke masalah cinta, dimana cinta adalah hal yang suci yang menimbulkan kebahagiaan dalam hidup. Bahkan Sang Pencipta pun Maha Pengasih dan Penyayang, dimana berkat kasih dan sayang-Nya lah manusia ada dan diciptakan. Setidaknya itulah yang kangdidik.com yakini.
Cinta itu suci, dan membawa kebahagiaan, terutama ketika sepasang kekasih suami istri saling mencintai. Maka rumah tangganya pun akan dilimpahi kebahagiaan tak terbendung. Keluarga menjadi harmonis dan penuh cinta serta sayang.
Tetapi, bagaimana jika cinta yang suci itu ternyata tertuju pada orang yang salah? Bagaimana jika aku mencintai suami orang? aku mencintai suami orang salahkah? Mengapa cinta ini hadir pada orang yang sudah menjadi jodoh orang lain?
kenapa aku harus mencintai suami orang? Apakah tidak bisa cinta itu mengarah kepada orang yang tepat? Sayangnya cinta seringkali tak bisa dinegoisasi. Ia seakan seperti sosok gadis kecil yang lugu yang mengajak sang orang tua untuk pergi kemanapun ia mau. Kalau ia sudah bilang mau main ayunan, maka mau tidak mau harus dituruti kemauannya.
Mengapa cinta ini datang kepadaku? Dimana orang yang aku cintai sudah menjadi jodoh orang? Tak bisa disebutkan penyebab logisnya karena perasaan itu tidak bisa diukur dengan alat ukur yang tepat. Belum tentu orang yang bertingkah baik bisa kita cintai, atau orang yang kaya, ganteng, dan lain-lain. Karena cinta itu tidak logis.
Maka, salah satu upaya yang tepat untuk mengatasinya adalah dengan memanjatkan doa, ya allah kenapa aku mencintai suami orang, apakah tidak ada orang lain yang bisa aku cintai? Seseorang yang cocok untukku dan kebaikan diriku serta keluargaku? Juga ketika cinta yang terlarang ini datang, tak mengapa berada dalam hati karena cinta memang sulit dihindarkan. Yang tidak boleh adalah mengungkapkannya sehingga bisa merusak hubungan rumah tangga orang lain. Tetaplah bersabar dan bertawakkal, karena ketika cinta itu bisa datang, pasti akan ada saatnya cinta itu bisa pergi. Jika cinta bisa datang pada orang yang tidak tepat, pasti ia bisa datang pada orang yang tepat. Yakin saja, dan jalani semua dengan semangat harapan.
Begitupula manusia yang pasti diberi cinta, meskipun kadar cintanya tak sama. Dan namanya hati, dimana dalam bahasa arab disebut dengan qalb, dan diserap dalam bahasa Indonesia menjadi Qalbu, arti dari qalbu itu adalah berbolak balik, bagaikan tempe yang digoreng, dibalik sisi atas, dan dibalik lagi sisi bawah. Artinya hati itu tidak tetap, kadang suka, kadang cinta, kadang senang, kadang sedih, kadang benci.
Kembali lagi ke masalah cinta, dimana cinta adalah hal yang suci yang menimbulkan kebahagiaan dalam hidup. Bahkan Sang Pencipta pun Maha Pengasih dan Penyayang, dimana berkat kasih dan sayang-Nya lah manusia ada dan diciptakan. Setidaknya itulah yang kangdidik.com yakini.
Cinta itu suci, dan membawa kebahagiaan, terutama ketika sepasang kekasih suami istri saling mencintai. Maka rumah tangganya pun akan dilimpahi kebahagiaan tak terbendung. Keluarga menjadi harmonis dan penuh cinta serta sayang.
Tetapi, bagaimana jika cinta yang suci itu ternyata tertuju pada orang yang salah? Bagaimana jika aku mencintai suami orang? aku mencintai suami orang salahkah? Mengapa cinta ini hadir pada orang yang sudah menjadi jodoh orang lain?
kenapa aku mencintai suami orang?
Cinta tak bisa diadili karena ia sering datang tanpa ada niatan. Cinta tak bisa dipaksakan, karena ia datang dari lubuk hati. Cinta tak bisa dibully karena ia tulus tanpa ada pamrih apapun. Jika cinta sudah datang, tak bakalan bisa diusir kecuali cinta itu pergi dengan sendirinya.
kenapa aku harus mencintai suami orang? Apakah tidak bisa cinta itu mengarah kepada orang yang tepat? Sayangnya cinta seringkali tak bisa dinegoisasi. Ia seakan seperti sosok gadis kecil yang lugu yang mengajak sang orang tua untuk pergi kemanapun ia mau. Kalau ia sudah bilang mau main ayunan, maka mau tidak mau harus dituruti kemauannya.
Mengapa cinta ini datang kepadaku? Dimana orang yang aku cintai sudah menjadi jodoh orang? Tak bisa disebutkan penyebab logisnya karena perasaan itu tidak bisa diukur dengan alat ukur yang tepat. Belum tentu orang yang bertingkah baik bisa kita cintai, atau orang yang kaya, ganteng, dan lain-lain. Karena cinta itu tidak logis.
Maka, salah satu upaya yang tepat untuk mengatasinya adalah dengan memanjatkan doa, ya allah kenapa aku mencintai suami orang, apakah tidak ada orang lain yang bisa aku cintai? Seseorang yang cocok untukku dan kebaikan diriku serta keluargaku? Juga ketika cinta yang terlarang ini datang, tak mengapa berada dalam hati karena cinta memang sulit dihindarkan. Yang tidak boleh adalah mengungkapkannya sehingga bisa merusak hubungan rumah tangga orang lain. Tetaplah bersabar dan bertawakkal, karena ketika cinta itu bisa datang, pasti akan ada saatnya cinta itu bisa pergi. Jika cinta bisa datang pada orang yang tidak tepat, pasti ia bisa datang pada orang yang tepat. Yakin saja, dan jalani semua dengan semangat harapan.
Post a Comment