Sampai saat tulisan ini ditulis, kami telah tinggal bersama selama hampir 2 tahun di Turki. Kami tinggal bersama anak pertama kami, Afqa.
Karena Afqa anak pertama kami ini sudah menginjak umur 5 tahun, maka saatnya bagi Afqa untuk masuk sekolah TK atau Taman Kanak-kanak. Di Turki sekolah paling dini dimulai dengan playgroup, lalu TK, SD dan seterusnya.
Sistem zonasi pun juga sudah diterapkan sedemikian rupa. Semua sekolah dipantau oleh negara dimana pendaftarannya pun melalui sistem.
Jadi ada tanggal pendaftaran serempak dari jam sekian hingga jam sekian. Pada jam jam itulah kita harus datang mendaftar di sekolah. Kalau sistem tutup maka sekolah tidak bisa menerima pendaftaran.
Cara mendaftarnya pun cukup membawa kartu KTP Turki. Petugas akan meminta kartu KTP ini lalu memasukkan nomor di dalam sistem. Dan sistem itulah yang akan menentukan dimana anak harusnya sekolah karena mempertimbangkan jarak atau zonasi.
Di Turki sistem zonasi sudah cukup lama diterapkan, karena setiap sekolah punya standar yang hampir sama. Tidak ada yang namanya sekolah favorit, sekolah unggul dan lain sebagainya.
Hal ini karena sarana gedung dan pendidikan hampir sama dan merata, bahkan sekolah-sekolah memiliki gedung yang mirip. Juga guru-gurunya punya kompetensi yang merata.
Karena Afqa anak pertama kami ini sudah menginjak umur 5 tahun, maka saatnya bagi Afqa untuk masuk sekolah TK atau Taman Kanak-kanak. Di Turki sekolah paling dini dimulai dengan playgroup, lalu TK, SD dan seterusnya.
Model Sistem Pendidikan di Turki
Sistem sekolah dan pendidikan di Turki termasuk unik dan berbeda dengan sistem pendidikan di Indonesia. Pendidikan TK, SD dan SMP bisa jadi dalam satu gedung yang sama. Misalnya sekolahnya Afqa berada di SMP Imam Hatip, di dalamnya ada TK, SD dan SMP.Afqa di Taman Bermain di sebuah Mall di Turki |
Jadi ada tanggal pendaftaran serempak dari jam sekian hingga jam sekian. Pada jam jam itulah kita harus datang mendaftar di sekolah. Kalau sistem tutup maka sekolah tidak bisa menerima pendaftaran.
Cara mendaftarnya pun cukup membawa kartu KTP Turki. Petugas akan meminta kartu KTP ini lalu memasukkan nomor di dalam sistem. Dan sistem itulah yang akan menentukan dimana anak harusnya sekolah karena mempertimbangkan jarak atau zonasi.
Di Turki sistem zonasi sudah cukup lama diterapkan, karena setiap sekolah punya standar yang hampir sama. Tidak ada yang namanya sekolah favorit, sekolah unggul dan lain sebagainya.
Hal ini karena sarana gedung dan pendidikan hampir sama dan merata, bahkan sekolah-sekolah memiliki gedung yang mirip. Juga guru-gurunya punya kompetensi yang merata.
Biaya Sekolah Anak TK di Turki
Sebenarnya fasilitas publik di Turki banyak yang gratis. Termasuk kursus segala bidang juga banyak yang gratis.
Sekolah pun biayanya bisa dibilang termasuk murah jika dibandingkan di Indonesia. Misalnya saya sekolah S3 biaya semester kurang lebih hanya sekitar Rp. 1.200.000.
Sekolah pun biayanya bisa dibilang termasuk murah jika dibandingkan di Indonesia. Misalnya saya sekolah S3 biaya semester kurang lebih hanya sekitar Rp. 1.200.000.
Untuk siswa TK di Turki juga dipungut biaya. Biayayanya adalah 50 TL atau sekitar Rp. 123.000 perbulan.
Apakah biaya ini mahal? Jika dibandingkan dengan UMR jelas termasuk murah. UMR di Turki sekitar 6 juta, yang artinya gaji pegawai minimalnya adalah 6 juta.
Apakah biaya ini mahal? Jika dibandingkan dengan UMR jelas termasuk murah. UMR di Turki sekitar 6 juta, yang artinya gaji pegawai minimalnya adalah 6 juta.
Katakanlah kalau di Indonesia UMR 2 juta, maka biaya sekolah TK berarti sekitar 40 ribu.
Kelebihan Menyekolahkan Anak di Luar Negeri
Karena memang sudah saatnya Afqa sekolah, dan keadaan ortunya sedang menempuh studi di luar negeri, maka mau tidak mau Afqa sekolahnya di luar negeri juga.
Sebenarnya dulu ada ide untuk menyekolahkan Afqa di rumah, namun tetap kami putuskan untuk ikut ke Turki dan sekolah disini.
Sebenarnya dulu ada ide untuk menyekolahkan Afqa di rumah, namun tetap kami putuskan untuk ikut ke Turki dan sekolah disini.
Salah satu nilai positif yang bisa diambil dari menyekolahkan anak di luar negeri adalah, anak dapat pengalaman yang banyak mengenai kultur yang berbeda. Misalnya bahasa. Afqa sudah bisa bahasa Indonesia, maka saat sekolah di Turki ia akan berbahasa Turki.
Afqa bersama teman-teman Turki |
Anak bisa belajar banyak hal yang berbeda, misalnya juga soal adab dan tatakrama. Di Turki wajib hukumnya untuk makan menggunakan sendok, kecuali memang makanan tidak bisa disendok. Juga soal kebersihan, disini lingkungan sekolah dan di rumah sangat terjaga kebersihannya.
Orang Turki selalu menggunakan sepatu dan kaos kaki kemanapun, termasuk shalat di masjid mereka memakai kaos kaki. Jarang sekali menemukan yang tidak pakai kaos kaki. Biasanya saat musim panas memang ada yang tak memakai kaos kaki.
Post a Comment