Kali ini saya mau berbagi pengalaman tentang virus kantor yang terkena virus, dihack orang hingga hampir saja kehilangan uang dolar yang nilainya hampir setara 70 juta rupiah.

Saat ini saya sedang bekerja di sebuah perusahaan pembuatan mesin makanan di Turki. Perusahaan ini memiliki pembeli dari berbagai negara, misalnya negara Jordania, Arab Saudi, Qatar, negara-negara Eropa dan Rusia, juga negara Asia seperti Indonesia.
Virus Komputer


Saya bekerja sebagai administrator dan sales assistan. Sebagaimana perusahaan-perusahaan pada umumnya, kami beroperasi menggunakan website bersama dengan email atas nama domain yang sama dengan web.

Selama bekerja kurang lebih hampir satu tahun, tidak pernah ada kejadian komputer dibajak orang hingga terkena virus dan hampir kehilangan uang 70 jutaan seperti yang pernah terjadi dalam beberapa hari kemarin persis sebelum artikel ini ditulis.

Email Outlook Selalu Muncul Pupop Minta Password

Kejadian pertama yang saya alami adalah email outlook selalu muncul popup untuk memasukkan password. Berkali-kali password saya masukkan tapi tetap saja minta password lagi. Lalu kami menghubungi pihak penyedia email dan meminta password baru. Setelah password dimasukkan masalah pun teratasi. 

Dari situ muncul pikiran, jangan-jangan ada orang yang sengaja mengganti password. Tapi tidak sampai kesitu karena masalah sudah teratasi dan email bekerja sebagaimana biasanya.

Email dari Pembeli Datang Berkali-kali

Hampir bebarengan dengan kejadian email ini, ada email masuk dari pembeli dimana email tersebut adalah email lama. Email lama itu seakan dikirim kembali kepada kami oleh pembeli. Kami pun menghubungi pembeli tersebut.

Pembeli itu sebenarnya sudah memesan pesin dari kami dengan memberikan pembayaran 50 persen, dan mesin sedang dalam proses pembuatan. Setelah kami menelfon, ternyata mereka tidak mengirim pesan. Lalu siapa yang mengirim pesan atas nama mereka ke email kami?

Email Lama Kembali Terkirim Dari Para Pembeli dan Pembeli Mendapaktan Email Yang Tak Kami kirim

Masalah selanjutnya adalah datang email berulang kali yang dikirim oleh pelanggan, dimana email tersebut adalah email lama. Tidak hanya satu pembeli tetapi beberapa pembeli mengalami masalah yang sama. Padahal setelah kami kontak mereka tidak mengirim email.

Juga katanya para pembeli itu mendapatkan email dari kami padahal kami juga tidak mengirim email. Karena keanehan inilah bos kemudian memutuskan untuk memanggil teknisi komputer untuk mengecek apakah ada gangguan virus atau kerusakan dalam sistem.

Sebelumnya kami juga telah menelfon pihak penyedia layanan web dan email. Mereka menjelaskan bahwa tidak ada masalah dalam sistem mereka, katanya masalahnya adalah ada pada komputer kantor.

Teknisi Datang Masalah Terpecahkan

Setelah teknisi datang mereka mengecek dan menjelaskan bahwa bisa jadi komputer kantor yang kita pakai terkena virus. Setelah dicek ada kemungkinan, lalu mereka pun membawa satu komputer dan satu laptop yang diduga teridentifikasi virus untuk diformat dan diinstal ulang. 

Keesokan harinya, komputer dan laptop yang dibawa itu pun dipasang kembali di kantor. Saya cek emailnya ternyata banyak yang terhapus. Namun masalah terbesar baru terjadi pada malam setelah komputer kantor terpasang. 

Hampir kehilangan 70 Juta Rupiah Gara-gara Dihack

Pada malam hari saya ditelfon anak bos kalau ada kabar buruk. Salah satu pembeli dari Lebanon telah mengirimkan uang melalui western union kepada orang yang mengaku sebagai pihak kami. Ceritanya si pembeli mendapatkan email yang mengatakan bahwa "tolong kirimkan uang ke nama berikut: (disebutkan nama dan nomor serta alamat). Nama yang kemarin kami kirim tidak akan berada di kantor pada hari senin"

Sebelumnya kita sudah mengirim nama, alamat dan identitas kepada penjual untuk mengirimkan uang melalui Western Union. 

Jadi si hacker kemungkinan besar telah memasang virus dan masuk ke dalam sistem email lalu menggunakan email tersebut untuk meminta pembeli agar mentransfer uang kepada si hacker itu.

Kabar buruknya, si pembeli telah mentransfer uang sejumlah 5000 USD atau setara hampir 70 juta ke alamat si hacker. Namun alhamdulillah ada kabar baiknya, yaitu si pembeli mentransfer pada sore hari, dan bank di Turki tutup pada malam hari. Kalau bank di Turki buka sampai malam, beda ceritanya. Jadi singkat cerita si hacker tidak bisa mengambil uang yang telah ditransfer.

Usaha Mencari Pelaku

Saya cuma mengintip pembicaraan, katanya bakalan diadakan usaha penangkapan pelaku. Hal ini bisa jadi si pelaku telah memakan banyak korban. Pada hari ini tepat tulisan ini ditulis pun kami juga menghubungi para pembeli untuk menggunakan whatsapp jika hendak melakukan pembayaran. 

Langkah selanjutnya kami akan mengganti layanan email dan web dari satu pihak ke pihak lainnya yang memiliki layanan lebih aman.

Update Terakhir

Pembeli telah melakukan pembayaran melalui Western Union melalui identitas yang kami kirimkan. Kami juga selalu berhubungan melalui telefon dan WA. Namun email yang mengatasnamakan pembeli juga masih sering datang masuk ke email perusahaan yang eror. 

Kejadian ini telah dilaporkan kepada pihak kepolisian Turki agar diusut lebih lanjut.

Post a Comment